
JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Dana kelolaan BPKH mencapai Rp171,65 triliun, melampaui target Rp169,95 triliun, dengan pertumbuhan 101% dari rencana.
Berlawanan dengan sorotan negatif Bloomberg Technoz, Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Indra Gunawan mengatakan justru dalam Laporan Keuangan (Unaudited) 2024 justru mencatatkan kinerja positif.
"Jumlah pendaftar haji baru juga melebihi ekspektasi, mencapai 398.744 jemaah dari target 385.000, menandakan meningkatnya kepercayaan masyarakat" kata Indra Gunawan pada kamis (17/8).
Nilai manfaat keseluruhan berhasil terbukukan sebesar Rp11,63 triliun, melampaui target Rp11,51triliun, sebuah capaian signifikan di tengah dinamika ekonomi global.
Sebelumnya Bloomberg Technoz menyoroti realisasi nilai manfaat investasi sebesar Rp9,29 triliun atau 92,95% dari target Rp9,997 triliun sebagai kegagalan.
Namun, selisih Rp700 miliar ini perlu dilihat dalam konteks strategi pengelolaan dana yang hati-hati, terutama menghadapi penarikan dana besar oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI di akhir 2024.
BPKH beralih ke instrumen likuid seperti deposito dengan yield tinggi di atas rata-rata, memastikan stabilitas dana jemaah tanpa mengorbankan imbal hasil signifikan.
Penempatan dana di bank sebesar Rp33,76 triliun memang dominan sebagai langkah strategis untuk persiapan haji, menjaga likuiditas dan keamanan dana umat serta mitigasi volatilitas pasar global.
Penurunan kas dan setara kas dari Rp7,2 triliun menjadi Rp4,36 triliun, justru mencerminkan pengelolaan arus kas yang adaptif.
Surplus kas dari aktivitas operasi tetap tercatat, dan penurunan ini sebagian besar terkait permintaan kebutuhan likuiditas untuk penyelenggaraan haji, bukan indikasi mismatch pengelolaan.
Defisit operasional Rp7,5 triliun juga bukan cerminan inefisiensi, melainkan konsekuensi dari struktur pembiayaan haji yang masih bergantung pada komponen nilai manfaat, di mana BPKH menanggung 38% biaya haji 2025 (Rp34 jutaan per jemaah).
" Upaya menaikkan porsi biaya jemaah menjadi 62% justru menunjukkan langkah progresif untuk mengurangi beban nilai manfaat di masa depan" tambah Indra Gunawan.
Tuduhan bahwa surplus Rp1,11 triliun hanya bersumber dari faktor eksternal seperti return deposito tinggi juga kurang tepat. Capaian ini didukung oleh strategi investasi prudent, termasuk switching ke instrumen likuid yang tetap menghasilkan yield kompetitif serta menjaga likuiditas di perbankan syariah secara sistemik.Pengelolaan Dana Abadi Umat (endowment fund) tumbuh di sekitar Rp3,86 triliun untuk mendanai program kemaslahatan seperti pendidikan dan kesehatan tanpa mengurangi porsi setiran jemaah.
Serapan anggaran yang tidak 100% (misalnya belanja pegawai 91,37%) justru mencerminkan kehati-hatian termasuk mengadopsi anjuran efisiensi Presiden dalam pengeluaran, bukan ketidakoptimalan.Terkait emas, harga emas cenderung memiliki trend naik jangka panjang, namun tetap volatile dalam jangka pendek-menengah.
Emas dicatat mark to market (FVTPL), sehingga unrealized gain/loss langsung tercermin di laporan laba rugi BPKH. Berbeda dengan surat berharga, emas tidak menghasilkan recurring income; keuntungan diperoleh dari realisasi capital gain melalui penjualan. Jika dimiliki dalam jumlah besar jangka panjang, emas tidak memberikan recurring income selama periode kepemilikan. Dibandingkan dengan investasi sukuk yang telah lama dilakukan, investasi emas di BPKH tergolong baru. Untuk keamanan, investasi emas dimulai bertahap dengan jumlah kecil guna memahami siklus bisnis secara komprehensif (investasi, pencatatan, & divestasi). BPKH memulai investasi emas pada 2022, mencatat gain double digit pada 2023, dan pada 2025 kembali meningkatkan investasi emas secara signifikan menuju kuota maksimum 5%, dengan mempertimbangkan likuiditas dan teknis operasional.Dengan tingkat pengembalian investasi meningkat dari 5,45% (2018) menjadi setara 7% (2024), BPKH membuktikan kemampuan mengelola dana secara syariah, transparan, dan akuntabel." Klaim Bloomberg Technoz bahwa BPKH tidak progresif terbantahkan oleh fakta-fakta ini, yang menegaskan komitmen BPKH menjaga amanah umat sambil menghadapi tantangan VUCA ekonomi global seraya menjaga dana haji Aman, Adil dan Abadi (Berkelanjutan)" pungkas Indra Gunawan.***